Terompet Kemerdekaan selalu bersahutan disetiap Tahunnya
Terdengar dari Bentangan Sumatera sampai Merauke
Tak ada lagi lirik Penjajahan di Negeri ini
Tak ada lagi suara Derita
Lagu Imperialis telah berakhir
Founding Fathers di elu-elukan
Keringat, darah dan Nayawa Rakyat telah mencapai Cita
Riuh Rakyat Gembira bersahutan
Menyongsong kemerdekaan laksana sang Musafir ditengah telaga
Kini...
Seakan lirik itu tertulis kembali
Dituliskan oleh para pewaris Negeri yang tak tahu diri
Suara Rakyat kembali bergemuruh menuntut hak yang dijanjikan dalam konstitusi
Tangisan meringkih ditengah Sunyinya malam karena kelaparan
Menangis...
Meringkih...
Tertatih
dan Letih
Mengharap belas kasih pada mereka yang tak punya Hati
Lagu Imperialis kini dipopulerkan kembali oleh mereka yang merasa artis dipanggung Negeri ini
Rakyat Bukanlah Fans yang Buta
melihat tingkah laku kalian
Rakyat tak butuh nyanyian janji dan tarian kebohongan kalian
Rakyat ingin kalian menyanyikan lagu Keadilan dan Kebenaran
Rakyat ingin kalian menari dengan Kejujuran,Keberanian dan Keberpihakan
Rakyat adalah Raja dipanggung Negeri ini'
dan Kalian adalah Pelayannya
Rakyat adalah Tuan di Negeri ini
dan kalian adalah Pengayomnya
Rakyat adalah pemilik Negeri ini
dan Kalian harus Menghormatinya
Dengar dan Hormatilah keinginan Rakyat
Karena Suara Rakyat adalah Suara Tuhan
Karena Suara Rakyat adalah Suara yang tak dapat ditirukan oleh pelantun Munafik dan Pembohong seperti kalian
Suara Rakyat adalah suara yang tak dapat dibungkam oleh ancaman dan bedil senapan
ancharesist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar